----- Original Message -----
Subject: RE: [Dokter Umum] (Curhat): Gila Bank Kita, Ampun... O o T
Date: Mon, 21 Jan 2008 0:13:53
From: sarah sa <sa_rahku@yahoo.
To: ericsoesilo@
wah pengalamanny ga beda jauh ya,ttg bank dan atmny
baru kmrn ak jg mengalami hal yg sama.tapi ak mencoba untuk memakluminy(
Eric Soesilo wrote:
> Ya memang begitu pak yusuf, bank2 itu diibaratkan menjual produk, kalo kita sebagai pembelinya ndak mau beli ya gpp. Kalo kita protes ya jawabannya pasti kenapa bapak nabung / menggunakan bank ini kalo bapak tidak cocok dengan kebijakannya. Tapi kita bisa kasih saran & kritik juga kok, kalau yang kasih saran & kritik banyak, besar kemungkinan kebijakan yang baru diberlakukan itu bisa ditinjau lagi.
> Best Regards,
> Eric Soesilo
> ericsoesilo@
> 0815-13-899-
> Sent from my E61i with Indosat Matrix Blackberry
> -----Original Message-----
> From: M Yusuf <saya@myusuf.
> Date: Fri, 18 Jan 2008 15:03:40
> To:me@myusuf.or.
> Subject: [Dokter Umum] (Curhat): Gila Bank Kita, Ampun... O o T
> Gila Bank Kita, Ampun...
>
>
> Istirahat tadi mampir ke bank. Maksud hati
> ambil uang dari rekening 'duwek lanang he..
> he..' Ini uangnya untuk service rem depan
> sepeda motor yang sudah aus. Hujan-hujan gini
> perlu perhatikan rem.
>
> Masuk bilik ATM, aku sempatkan baca
> pengumuman yang ditempel di dinding. He..
> he.. kebetulan tidak ada yang antri, jadi aku
> nggak berdosa kalau lama-lama di bilik ATM.
> (Satpam yang perhatikan aku pasti sewot).
>
> Ya ampun, gila! (ke-1) Pengumuman itu adalah
> kenaikan biaya administrasi. Biaya ATM yang
> semula 3.500 menjadi 5.000. Administrasi bank
> yang 10.000 menjadi 15.000. Total sebulan
> jadi 15.000.
>
> Aku ingat-ingat bunga yang kudapat sebulan
> nggak sampai 2.500. Karena aku nulis ini,
> maka aku cek lagi transaction list supaya
> data jadi valid. Ya ampun, gila! (ke-2).
> Tidak dapat bunga sama sekali.
>
> Awalnya aku cek di internet, tidak ada
> transaksi kiriman bunga. Penasaran, aku ingat
> aku simpan laporan transaksi yang dikirim via
> surat, juga tidak ada transaksi bunga.
>
> Selama ini aku memang tidak perhatikan
> masalah bunga ini. Karena seingatku kecil
> sekali. (Dan memang aku tidak berniat mencari
> bunga)
>
> Kembali ke ATM Bank, aku masukkan ATM dan
> tangaku mulai beraksi. Pertama masukkan PIN
> lalu pilih jumlah lain. Nilai yang ada di
> situ terlalu besar, aku hanya butuh 50.000.
> Karena 2 hari lalu hanya kena 48.000 untuk
> hal yang sama di sepeda motor yang lain.
> Lagian uangku memang geblek tidak sebesar
> itu.
>
> Tanganku sudah stand by di tempat keluar
> uangnya. Tapi uangnya tidak kunjung keluar.
> Yang keluar malah error di monitor: Saldonya
> tidak mencukupi ! Gila, ya ampun (ke-3).
>
> Seingatku saldonya masih di atas 100.000. Aku
> coba cek lagi, ternyata saldonya masih
> 107.502. Kalau diambil 50.000 kan masih ada
> 57.502 kan ? Kalau saldo tidak mencukupi,
> lalu minimal saldo berapa ? 50.000 sudah aku
> pikir cukup banyak. Saldo ini kan tidak bisa
> diambil habis.
>
> Lalu aku cek websitenya. Mutar-mutar, tidak
> aku ketemukan berapa saldo minimum yang harus
> disisakan. Geblek! ini pembuat websitenya.
> Tidak ada FAQ, tidak ada help,.. Kontaknya
> disuruh telpon.
>
> Gila benar bank ini (gila ke-4), sampai tidak
> mau menyediakan orang untuk menjawab
> pertanyaan dari internet.
> Kalau nggak mau nyediaikan, kenapa nggak
> dibuat help atau FAQ. Pusing,...
>
> Kanvas rem belum diganti, sudah tambah
> pusingnya. Karena pusingnya tidak ada
> jawabannya, makanya aku mau curhat di sini
> saja. Biar pusingnya juga di share di sini.
>
> Aku tidak mau telpon, karena keluar lagi
> pulsa. Keluar lagi duit. Sudah biayanya
> mahal, tidak pakai bunga, harus keluar biaya
> lagi. Gila, ampun (yang ke-5).
>
> Lalu aku jadi ingat, artikel internet yang
> kubaca 2 hari lalu, yang menanyakan peran
> bank sebagai agen pembangunan. Uang sudah
> dikumpulkan bank tapi hanya sedikit yang
> dikembalikan ke masyarakat sebagai modal
> pembangunan. Itupun dengan bunga tinggi.
> Padahal bunga yang diberikan ke penabung
> kecil (untuk aku malah tidak ada).
>
> Aku juga ingat seorang teman, yang teriak-
> teriak dan mengutuk-ngutuk bank. Katanya,
> bank mencekik-cekik kita dengan penampilan
> mereka yang parlente. Dia memang benar-benar
> tercekik tagihan 6 kartu kredit yang menggila
> (ke-6). Kelak aku juga kaget dengar curhat
> kakak, yang anaknya terlilit hutang kartu
> kredit 20 juta! Gila beneer (ke-7). Padahal
> masih muda, bujang dan belum lama kerjanya.
> Jadi yang pusing orang tuanya dan kerabatnya
> (saya dan istri he.. he..).
>
> Dan kesopanan bank yang gila (ke-8). Bukankah
> baik Suf ? Memang kesopanan bank baik bahkan
> sangat baik. Mulai dari masuk ke halaman bank
> sampai keluar lagi, akan disambut dengan
> keramahan dan kesopanan di atas rata-rata.
> Tapi ternyata parlente, wangi, dan sopannya
> ini harus aku bayar. Ihik-ihik,..
>
> Jadi aku mikir dengan pegawainya.
> Bagaimanakah dengan nasib uang yang mereka
> terima ? Tegakah mereka makan dari hal ini
> semua ? (di luar masalah bank itu riba atau
> nggak ya. Kalau riba jelas uangnya jadi
> haram. Aku hanya menanyakan tegakah)
>
> Apes,... Apa aku harus menabung lagi di bawah
> bantal saja. Masak kembali ke jaman batu ?
> Kalau jawaban bank, "Ya kamu sendiri yang
> ngotot nabungkan ke sini, suka-suka aku kan
> ?"
>
> Gila-gila (entah yang keberapa nih,...)
>
> ~~~
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> Yahoo! Groups Links
> Individual Email | Traditional
> http://docs.
>
____________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.
____________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar